BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Mata
pencaharian penduduk pedesaan sebagian besar adalah bertani, terutama menanam
padi serta usaha lainnya seperti berkebun. Tentunya dengan banyaknya kegiatan
pertanian, limbah yang dihasilkan juga melimpah. Limbah merang padi sering
diartikan sebagai bahan buangan atau bahan sisa dari proses pengolahan hasil
pertanian. Proses penghancuran limbah secara alami berlangsung lambat, sehingga
limbah tidak saja mengganggu lingkungan sekitarnya tetapi juga mengganggu
kesehatan manusia. Pada setiap penggilingan padi akan selalu kita lihat
tumpukan bahkan gunungan limba yang semakin lama semakin tinggi. Saat ini
pemanfaatan merang padi tersebut masih sangat sedikit, sehingga merang padi
tetap menjadi bahan limbah yang mengganggu lingkungan.
Kurangnya
pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap kerusakan lingkungan membuat
masyarakat tidak menjaga lingkungan mereka. Tanpa mereka sadari kegiatan yang
mereka lakukan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Bahan kimia yang
terkandung dalam bahan-bahan yang mereka gunakan setiap hari lama kelamaan akan
menyebabkan pencemaran lingkungan. Contoh nya saja dari hal yang terkecil,
pengunaan shampo tanpa kita sadari limbah yang di hasilkan dapat mencemari
tanah dan air. Dari contoh kegiatan kecil tersebut kita dapat mencegahanya
dengan menggunakan bahan alami seperti penggunaan merang padi sebagai pengganti
shampo yang dapat menjadi bahan alternatif untuk mencegah kerusakan lingkungan.
1.2
Tujuan
Dengan
adanya pemahan tentang lingkungan, masyarakat dapat ikut serta dalam menerapkan
dan menjaga lingkungannya. Dengan masyarakat mengetahui kandungan dari merang
padi, masyarakat dapat menggunakan merang padi sebagai bahan yang bermanfaat.
1.3
Manfaat
Dari
pengetahuan dan pemahan masyarakat tentang merang padi, masyarakat dapat memfaatkannya
sebagai bahan altrnatif. Dan dari penggunaan merang padi yang tepat dapat
menyelamatkan lingkungan dari pencemaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
MERANG
PADI PENGGANTI SHAMPO
2.1
Pengertian
Indonesia
merupakan Negara agraris, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi
gabah indonesia setiap tahunnya mencapai lebih dari lima puluh juta ton gabah
kering giling dan sekitar enam puluh ribu mesin penggiling padi terbesar di
seluruh nusantara.
Produksi padi semakin meningkat adalah langkah awal
menuju swasembada pangan namun merang atau sekam yang dihasilkan merupakan
problema tersendiri. Meski merupakan bagian dari organisme, merang tidak mudah
terdgradasi, jika hanya di tumpuk dapat menimbulkan penyakit padi, selama ini
pemusnahannya hanya dengan cara dibakar yang berartti menyebabkan polusi.
Massa jenisnya yang rendah dan kandungan mineral yang
tinggi menyebabkan merang tidak mudah teruraikan secara alami. Namun ternyata
dibalik masalah yang ditimbulkan karena tidak mudah terdegradasi, kandungan zat
yang ada dalam merang padi dapat dimanfaatkan sebagai sumber biomassa yang tak
ternilai harganya.
Kandungan merang padi terdiri dari komposisi kimiawi
berupa karbon 1.33%, Hidrogen 1.54%, Silika 16.98% dan Oksigen 33.64%. Merang
padi juga mengandung zat volatil yang tinggi. Ditinjau dari bahan biokimia,
Merang padi terdiri dari selulosa (31,4 hingga 36.3%), Hemiselulosa (2.9 hingga
11.8%) dan Iignin (9,5 hingga 18,4%). Hemiselulose dan Seluloa merupakan jenis
polisakarida dan dapat diuraikan menjadi monosakarida dan dapat diolah menjadi
senyawa yang sangat bermanfaat, etanol salah satunya.
2.2
Manfaat merang padi
Manfaat
merang padi merujuk pada kandungan merang padi menurut penilitian serta
karakteristik zat mudah menguap yang dibawahnya, merang padi sangat berpotensi
menjadi bahan bakar alternatif selain bahan bakar fosil yag tidak dapat
diperbaharui, diperkuat dengan data bahwa zat volatile pada merang padi adalah
sekitar 60%-80% dibandingkan yang terdapat pada bahan bakat fosil yang hanya
20%-30%.
Selain sebagai sumber energi yang ditunjang oleh
kandungan selulosa sehingga mampu menimbulkan panas merata, merang padi juga
dapat diolah sebagai bahan baku industri kimia (pembuatan shampo dan
obat-obatan misalnya), bahan baku pada industri bahan bangunan karena kandungan
silikanya cukup tinggi untuk campuran bahan semen, husk-board, bahan isolasi
dan campuran dalam pembuatan batu bata merah.
2.3
Shampoo
a.
Standart Industri
Shampoo
Dalam bahasa Inggris, istilah shampoo digunakan pada tahun 1762 yang
berarti “memijat,” dari bahasa Anglo-Indian shampoo, dari
bahasa Hindi champo, bentuk imperatif dari champna yang
berarti “menekan, meremas otot”. Shampo yang kemudian diartikan sebagai
“pencuci rambut” pertama dicatat pada tahun 1860, dan di tahun 1866 pertama
kali tercatat sebagai kegiatan “membersihkan dengan menggunakan sampo”.
Kemudian di tahun 1954 artinya diperluas pada penggunaan karpet, perabotan, dan
lain sebagainya.
Dalam
pengertian ilmiahnya shampo didefinisikan sebagai yaitu sediaan yang mengandung
surfaktan dalam
bentuk yang cocok dan berguna untuk menghilangkan kotoran dan lemak yang
melekat pada rambut dan kulit kepala agar
tidak membahayakan rambut, kulit kepala, dan kesehatan si pemakai.
Shampo pada umumnya digunakan dengan mencampurkan air dengan tujuan
untuk melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh untuk melindungi
rambut dan membersihkan kotoran yang melekat.
Shampo
larutan merupakan larutan jernih. Faktor yang harus diperhatikan dalam
formulasi sampo ini meliputi viskositas, warna, keharuman,
pembentukan dan stabilitas busa dan pengawetan. Zat pengawet yang lazim
digunakan meliputi; 0,2% larutan formaldehida, 40%
garamfenilraksa; kedua zat
ini sangat beracun sehingga perlu memperhatikan batas kadar yang ditetapkan
pemerintah. Parfum yang digunakan sebanyak 0,3%-1,0%, tetapi umumnya
berkadar 0,5%.
b.
Komponen Shampoo Merang
Seperti yang kita ketahui shampoo adalah bahan yang berguna untuk
membersihkan bagian rambut yang terbuat dari bahan-bahan yang membuat rambut
kotor, berdebu, berminyak, serpihan kulit dan kotoran lainnya yang menempel di
rambut seiring aktivitas yang dilakukan. Adapun komponen shampoo merang, adalah
sebagai berikut:
1.
Abu Merang
Abu merang atau batang padi yang dibakar jadi arang kemudian dimasukan
dalam air jernihbermanfaat untuk menghitamkan dan memperlambat
tumbuhnya uban, ketombe dan kerontokan rambut.
2.
Lidah buaya
Lidah buaya atau Aloevera adalah salah
satu tanaman obat yang mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat anti
septik, serta bahan pencuci yang baik dan kompleks juga dapat membunuh
kuman.
3.
Pandan
Pandan atau nama latin nya Pandanus amaryllifolius Roxb.
bermanfaat untuk rambut rontok, menghitamkan rambut, menghilangkan
ketombe. Daunnya harum jika diremas atau diiris-iris,sering
digunakan sebagai bahan penyedap, pewangi dan pemberi warna hijau.
4.
Bunga Sepatu
Bunga sepatu mempunyai nama latin Hibiscus rosasinensis,
berfungsi unuk membantu menghitamkan rambut.
2.4
Cara pembuatan
Merang
adalah salah satu dari bahan alami pembuat shampo. Shampo merang dikenal
sebagai bahan penghitam ramut yang sangat ampuh, tidak hanya itu merang sudah
dipakai oleh putra-putri dikraton-kraton keraajan di jawa sejak lama. Selain
itu menghitamkan rambut dengan merang juga memiliki manfaar seperti menyehatkan
rambut, menghaluskan rambut, daaan membuat rambut bebas ketombe.
Resep merang padi dan cara membuatnya :
1. Ambil
satu ikat merang padi, lalu taruh ke dalam panci atau bejana dari tanah liat,
dan bakarlah hingga semuanya hangus menjadi abu.
2. Setelah
itu tuangkanlah air bersih kedalam wadah tersebut dan berilah air perasan jeruk
nipis 1 buah.
3. Aduk
sapai rata. Kemudian embunkan di udara terbuka selama satu malam.
4. Ambil
air yang bersih yang terdapat dipermukaannya, lalu gunakan untuk keramas (tanpa
menggunakan shampo lagi).
5. Lakukan
3 kali dalam seminggu. Maka rambut akan nampak sehat, sehat dan mengilat.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Merang
padi adalah limbah dari pertanian yang banyak menggandung bahan-bahan yang
berguna. Merang padi mempunyai banyak manfaat yang dapat kita gunakan lagi,
salah satunya adalah dapat kita gunakan sebagai shampo yang dapat menghitamkan
dan menyehatkan rambut. Dengan pengolahan yang benar suatu hal yang tidak terniali
menjadi sesuatu yang berguna.
3.2
Saran
Dalam proses pembuatan perhatikan langkah-langkahnya
dengan baik. Perhatikan lingkungan sekitar, jaga dan lindungilah lingkungan
kita. Gunakan apa yang disediakan alam dengan bijaksana.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.vemale.com/body-and-mind/cantik/59422-cara-menghitamkan-rambut-dengan-merang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar